Ada banyak pandangan arti bahagia. Di sini saya mendasarkan arti bahagia yang lebih
proven secara
scientific menurut Daniel Kahneman, psikolog yang mendapatkan Nobel di bidang
behavioral economics tahun 2002. Beliau menyampaikan bahwa manusia adalah dividu (
divide) yang terbagi menjadi “diri yang mengalami” dan “diri yang mengingat/membayangkan”. Yang mengalami bahagia adalah "diri yang mengalami" bukan "diri yang mengingat/membayangkan". Kebanyakan manusia sering terjebak pada ingatan/bayangan kebahagiaan daripada pengalaman kebahagiaan itu sendiri. Ketika ingatan/bayangan tersebut tidak sesuai dengan keinginannya maka terjadi
gap dan ini sering disebut masalah atau penderitaan. Ketika ingatan/bayangan tersebut sesuai dengan keinginannya maka itu dianggap kebahagiaan, padahal tidak, itu hanya kegembiraan.
KEMBALI KE ARTIKEL