Kertas terguyur hujan. Terpanggang dibawah terik matahari. Kertas menjadi keriput. Berubah warnah. Putih, memudar kecoklatan. Itulah yang terjadi dengan pengemis jalanan. Mental mereka adalah mental kerja keras yang sama dengan kertas. Penyamaan terlalu tragis, sebab kertas bisa hancur akibat terkena guyuran hujan. Namun dalam diri pengamin yang terpandang bukanlah sekedar uang kertas. Mereka sadar bahwa diri mereka memiliki keterbatasan yang tinggi. Mereka menyadari bahwa kebutuhan mereka (para pengemis) bukan sekedar makan, melainkan ada kebutuhan yang terus mendesak. Akibat dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, mereka turun ke jalan, menadahkan tangannya, mulutnya diukir, agar tampak memelas. Hasil dari proses pengukir mulutnya sendiri tidak begitu banyak “jika hanya satu hari” mereka tahu bahwa sehari bukan sebuah kerja yang konsisten, melainkanbutuh kontinyuitas yang tinggi untuk mendapatkan yang lebih.