Semakin banyak kita berjalan dimuka bumi, ternyata semakin banyak pula yang belum kita ketahui.
Sebab kebesaran sang Pencipta yang Maha luas itulah, maka banyak rahasia alam yang belum terungkap oleh manusia.
***
Esoknya, dari Muara Muntai Ulu sekitar pukul delapan, kami naik kapal melanjutkan perjalanan menuju Melak.
Melak adalah daerah kecamatan di Kutai Barat, salah satu pintu masuk ke kota Sendawar melalui sungai.
Sore hari itu juga, kapal merapat di Melak.
Setelah menemukan penginapan, agenda pertama mencari keterangan tentang taman anggrek Kersik Luway dan Lamin Eheng di Barong Tongkok.
Karena minim persiapan, dan bepergian hanya berdasarkan keterangan yang "katanya-katanya", tanpa pegangan Travel Guide Book, maka harus kerja keras untuk mencari informasi.
Jadi, yang pertama dihubungi tentu pemilik penginapan. Dia menyarankan, sebaiknya yang di kunjungi lebih dahulu adalah Kersik Luway, karena jarak dari Melak lebih dekat dibanding kampung Eheng.
Saat itu, prasarana jalannya masih melewati jalan setapak, diatas tanah merah, bercampur pasir putih ditengah hutan rimba.
Esok pagi, dengan bekal keterangan yang minim, kami berangkat menuju area taman anggrek Kersik Luway.
Dengan menyewa dua buah kendaraan roda dua, serta pemandu lokal yang merangkap driver.