Pada pertengahan tahun 2022 ini, perusahaan rintisan berbasis teknologi atau
startup sedang mengalami masa-masa sulit. Akibatnya, para pekerja dari beberapa
startup di berbagai negara mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau
layoff secara besar-besaran tak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari Eccomurz dan Designrant dalam
Layoff Form mereka, terdapat beberapa
startup ternama di Indonesia yang melakukan PHK, yaitu Zenius, Pahamify, Linkaja, JD.ID, dan masih banyak lagi. PHK di beberapa
startup ini dapat terjadi karena perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan akibat kurangnya pendanaan. Fenomena kurangnya pendanaan di kalangan
startup inilah yang disebut dengan istilah
bubble burst. Lalu, mengapa fenomena tersebut disebut
bubble burst? Apa penyebabnya? Berikut penjelasannya.
KEMBALI KE ARTIKEL