Status gizi adalah aspek penting untuk menentukan apakah seorang ibu yang sedang hamil dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan tanpa ada gangguan apapun. Status gizi ibu hamil haruslah normal, karena ketika ibu hamil tersebut mengalami gizi kurang atau gizi berlebih akan banyak komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dan berdampak pada kesehatan janin yang dikandungnya. Salah satu permasalahan gizi ibu hamil adalah kekurangan energi kronik. Apa itu kurang energi kronis? Apakah berbahaya bagi ibu dan janin? Apa yang menyebabkan KEK terjadi?
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup lama, hitungan tahun. Kondisi kurang energi kronik biasanya terjadi pada wanita usia subur yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Seseorang yang mengalami KEK biasanya memiliki status gizi kurang. Kekurangan energi kronis dapat diukur dengan mengetahui lingkar lengan atas dan indeks massa tubuh seseorang. Ibu yang mempunyai lingkar lengan atas yang kurang dari 23,5 cm dapat dikatakan ia mengalami kekurangan gizi kronis.
Salah satu mahasiswa program studi Kedokteran Universitas Diponegoro dalam program KKNnya mempunyai inisiatif untuk memberikan informasi tentang penyakit Kekurangan Energi Kronis di daerah Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Strategi yang dilakukan dalam melaksanakan program edukasi tersebut yaitu dengan menyebar poster yang berisikan informasi dan pengetahuan tentang KEK di beberapa titik sekitar Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes. Poster ditempelkan pada papan informasi dan untuk softfilenya disebarkan melalui media sosial. Poster tersebut berisikan tentang ajakan dan pentingnya menjaga kecukupan gizi ibu hamil dengan harapan terus tercukupinya gizi ibu hamil & balita melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) salah satu nya dengan pembagian biskuit melalui bidan & perawat desa.
Penulis : Mohammad Fahmi Alamsyah
DPL : Dr. Aminah, S.H., M.Si.
KKN UNDIP Tim II Tahun 2020/2021