Hembusan angin terasa berat, seolah-olah Bumi berusaha menarik napas terakhirnya. Kota tempat Izzat tinggal kini tak lebih dari gumpalan debu dan asap. Langit tak pernah lagi biru seperti yang diceritakan dalam buku-buku lama. Semua orang hidup dalam kubah-kubah kaca yang melindungi mereka dari udara beracun di luar. Dulu, kota ini dikenal dengan keindahan alamnya, namun sekarang hanya reruntuhan dan tanah kering yang tersisa.
KEMBALI KE ARTIKEL