Perpustakaan kecil keluarga Pak Rendra, yang mereka sebut Perpustakaan Cahaya, mulai ramai dikunjungi anak-anak desa. Setiap sore, suara tawa dan obrolan ceria terdengar dari ruang tamu rumah yang kini penuh dengan rak buku, meja belajar, dan karpet nyaman tempat anak-anak duduk bersama.
KEMBALI KE ARTIKEL