kau dan dirimu kembali berbincang
pertanyaan yang itu-itu saja
tentang aksara yang tak sempat tertulis
bersama ranting pikirmu menari
gemulai, walau tak pasti
pikirmu di setengah hembusan nafas,
merongrong ketegasan
tentukan nasib dan pilihan
pergolakan panjang
menghantui
tanpa ujung
sunyi
Larunglah bebanmu kekasih
pada sempit saluran air
dihimpit rumah-rumah
kau kan temui
pengorbananmu berlabuh
pada ujung sungai jernih
depan singgasana
kesucian hati.