Madrasah merupakan wadah bagi masyarakat, kegiatan pembelajaran sendiri merupakan proses dalam membentuk atau mengembangkan potensi-potensi dalam raga peserta didik serta pembangunan karakter bagi setiap peserta didik. Berdasarkan pernyataan diatas dapat simpulkan bahwasanya pendidikan sangat utama bagi masyarakat Indonesia khususnya dibidang keagamaan. Menurut Joyce, weil, dan Calhoun menjelaskan bahwasanya model pembelajaran ialah perencanaan atau suatu pola yang diterapkan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Belajar mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk tujuan pengajaran, lingkungan belajar dan lain sebagainya. Selanjutnya model pembelajaran memiliki maksud yang lebih luas dari strategi, metode dan teknik. Karena itu suatu rancangan pembelajaran atau rencana pembelajaran disebut menggunakan model pembelajaran apabila mempunyai empat karakteristik khusus, yaitu: Rasional teoritis yang logis. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tingkah laku yang diperlukan agar model yang digunakan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, serta Lingkungan belajar yang sesuai dan memadai agar pembelajaran terlaksana dengan baik. Lalu berkaitan dengan manfaat model pembelajaran bagi guru yang perlu kita ketahui menurut Dr. Shiphy A. Octavia  yaitu, sebagai berikut: Memudahkan dalam melaksanakan tugas pembelajaran, mengapa demikian? karena langkah-langkah yang akan dikerjakan sudah sesuai dengan waktu yang tersedia, tujuan yang akan dicapai, serta ketersediaan media pembelajaran yang mamadai. Bisa digunakan sebagai alat untuk mendorong aktifitas siswa dalam belajar. Memudahkan dalam melakukan analisis persiswa terhadap peModel, Strategi, dan Metode Pembelajaran Fikih di Madrasahrilaku dan tingkah lakunya. Manfaat model pembelajaran bagi siswa sebagai berikut: Mampu berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Mempermudah siswa dalam belajar. Menumbuhkan semangat belajar, dan rasa percaya diri dalam jiwa peserta didik. Adapun macam-macam model pembelajaran Menurut Killen (2010: 23) yaitu: pembelajaran langsung, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran menggunakan kartu indeks, dan pembelajaran kooperatif, dan lain sebagainya. Setelah kita membahas terkait dengan model pembelajaran, selanjutnya kita akan membahas strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yaitu kumpulan cara yang digunakan oleh seorang pendidik atau guru untuk memudahkan dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa yang tujuannya agar dapat dipahami dengan maksimal yang tentunya terlaksana secara efektif dan efisien. Terkait macam-macam strategi pembelajaran yang contohnya seperti, strategi pembelajaran ekspositori. Merupakan strategi pembelajaran yang selalu menitih beratkan kepada sebuah proses penyampaian materi secara langsung dari guru kepada peserta didiknya dengan dimaksudkan agar siswanya mampu memahami materi secara maksimal. Lalu strategi penemuan atau discovery, yaitu metode mengajar yang metode belajar atau penggunaan teknik strategi ini pendekatan pembelajarannya dilakukan oleh seorang guru yang tujuannya meningkatkan aktivitas peserta didik dalam kegiatan proses belajar. Selanjutnya Strategi pembelajaran penguasaan, strategi ini pada intinya melalui proses belajar yang dilakukan secara tuntas dengan menggunakan metode kelompok. Dengan demikian hal tersebut bisa meningkatkan kualitas hasil belajar secara maksimal guna mencapai tujuan pembelajaran yang hendak diraih. Contoh terakhir dari strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran menggunakan Inquiry, strategi ini biasanya diartikan sebagai strategi yang menekankan kepada proses berpikir secara mendalam atau kritis dan menggunakan analisis untuk mencari serta menemukan jawaban dari suatu persoalan. Biasanya persoalan itu dilakukan pada dsaat tanya jawab antara pendidik dengan peserta didik. Perbedaan yang dapat ketahui antara strategi dan metode menurut Fred Percival dan Henry Ellington menjelaskan bahwasanya strategi merupakan rancangan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu, maksudnya yaitu seluruh kegiatan pembelajaran disusun sesuai rencana atau strategi dalam rangka mencapai segala aspek tujuan pembelajaran. Sedangkan metode adalah cara yang digunakan untuk menjalankan strategi. Strategi dan metode harus dirancang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Secara etimologi metode berasal dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematika untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Selanjutnya tentang macam-macam metode. Menurut Arbain Nurdin, contohnya seperti metode Jigsaw yang pada intinya dimaksudkan untuk kerja kelompok secara terstruktur didasarkan pada kerja sama dan tanggung jawab dimana pengaplikasiannya tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik, akan tetapi juga melatih siswa dalam mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial manusia. Pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Sedangkan metode mencari informasi (Information Search) adalah cara kreatif yang digunakan oleh seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran dimana peserta didik diperintahkan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pendidik atau peserta didik itu sendiri, kemudian diharuskan untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang akurat seperti buku, artikel, jurnal dan sebagainya sehingga siswa akan lebih aktif.
KEMBALI KE ARTIKEL