Sayang hati ini sudah berkongsi dengan manah dari raga seorang dara. Membuat kami tak dapat lari sebagai ksatria tangguh yang tak takut mati. Menjadi pengecut yang berharap kembali karna tak kuasa kabur dari sebuah pelarian adalah pilihan. Menjijikan.
Namun itulah hati para pendusta. Mencoba berdiri dari keraguan. Hanya terus berharap dan berdiskusi dengan kosong. Menderita, melankoli yang “pantas”.