Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Mengeja Alam

24 November 2020   08:47 Diperbarui: 24 November 2020   08:48 48 10
sedari hulu sungai mengalir
menyesali sumbu matamu yang perlahan mulai menyela
telah kemudian kautulis namaku pada selembar daun kizib pagi hari
bahagia tercurah
matahari terbit dan siluet bulu mata siang terbakar
juga barangkali awan di langit lazuardi itu lantas berkaca di laut
mengenang kembali wajah ombak
dan namaku
mengeja dua mata angin saling berkarung duka
kapal kapal busung dalam ceruk renungan
pasir pantai
sementara pigmen barat seperti genangan darah
menggantung di sudut waktu paling sunyi
ayunan menjelang malam

Malang, 21 November 2020.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun