Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Komplikasi Dinamika Perasaa

30 Mei 2011   10:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:03 83 0
Komplikasi dinamika perasaan, kadang aku tak mengerti dengan dinamika hati dan nalar ini, dinamika hasrat jiwa muda. Aku merasa seperti perahu yang terombang ambing gelombang pasang surutnya kehidupan, dalam keterombangambingan banyak hal yang tersimpan dalam benak dan perasaan ini tentang suatu hal, hingga aku seperti melayang dalam kegalauan yang ku buat sendiri, aku selalu tak berani mengambil sebuah kesimpulan dan tak berani mengambil sebuah tindakan yang ekstrim dan itu membuatku semakin galau dalam guncangan ombak kehidupan. aku tak berambisi, aku tak mempunyai target yang harus mutlak untuk aku raih, tapi tetap saja ada yang berbisik bahwa aku orang yang keras, egois.... aku bertahan dalam gelombang ini bukan untuk maksud apapun, aku hanya mencoba untuk mengikuti arus yang ada... sebuah harmoni antara pasang surutnya gelombang dengan hembusan angin.... ternyata secara tak sadar aku menjadi keras dan egois walaupun aku tak tau dimana letak egoisku dan kerasku.. bodoh mungkin bodoh aku bagimu.. ya mungkin disini letak keegoisanku... dan mungkin kesombongan dimasa muda yang memang indah masih mendekap jiwa ku.... aku hanya ingin menjadi pribadi yang baik untuk kalian,, hanya itu niatku.. ingin aku slalu perbaiki sisi perahuku yang tak nyaman bagimu.. agar menjadi nyaman... hanya itu.... rasa-rasanya tak ada yang mengerti aku.. tak ada yang mau untuk membantuku memperbaiki perahuku yang bocor dan membuat tak nyaman... dan kini aku tersadar bahwa teman untuk bersama dalam satu perahu pun tak kan pernah ada... semakin jelas hingga sekarang... aku selalu terjerumus dalam suatu kebodohan dan tak ada yang mau menolong.. tak ada... hingga sekarang aku tak mendapatkan tempat bersandar.. aku merasa selalu terbodohi oleh mereka.... selalu mencoba ikhlas dan tersenyum karna niatku hanya ingin menjadi orang yang baik bagi kalian... seiring aku bertahan aku menanti sebuah pertolongan.... untuk membenahi perahuku dan mengendalikan layarku biar tak selalu goyah atau membawaku dalam perahunya karna perahuku sudah terlalu rapuh terkoyak gelombang dan mengajari ku untuk mampu menyikapi gelombang dan hembusan angin yang kadang tak bersahabat. Hahahaha sebuah angan yang rasanya sangat indah bila menjadi kenyataan... ya aku hanya mampu berangan-angan dalam kelumpuhan ku menyikapi gelombang dan angin.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun