Ketikasaya membaca beritabahwa Deny Indrayana –selanjutnya, maaf saya tulis Deny-- dipanggil Bareskim untuk dimintai keterangan atas dugaan adanya aroma korupsi payment gateway atau alat yang digunakan untuk membantu penerbitan paspor di Direktorat Imigrasi Kemenkum HAM, seketika saya menulis status di Face book bahwa saya ingin melihat kerut kening, wajah dan kepalanya.