Aku merenggangkan otot-otot leherku yang terasa kaku. Bagaimana tidak kaku! Semalaman aku menunduk untuk bisa memasukkan semua kata-kata asing itu ke dalam otakku. Otot leherku benar-benar kaku. Ingin rasanya meletakkan leher ini ke bantal. Sekarang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, jika aku tidur kemungkinan besar akan terlambat ke sekolah. Aku hanya memandang miris jam dinding. Andai saja tidak ada ujian pasti aku akan senang hati mendamparkan tubuhku pada kasur, bantal, guling, dan selimut yang kucinta.
KEMBALI KE ARTIKEL