Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Kebebasan "Nilai"

12 Januari 2012   05:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:00 123 0
Apakah nilai(capaian dari mahasiswa) itu benar-benar berada dan dipegang oleh dosen ? Pertanyaan itu muncul setelah pada waktu itu tepatnya waktu kuliah sore hari yang sangat membosankan saya mengalami dan merasakan bagaimana keberpihakan dosen dalam menilai mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus dan yang tidak aktif dalam kegiatan kampus. Bagi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan kampus dan memenuhi syarat absensi akan secara otomatis memperoleh nilai minimal B. Itupun minimal. Lalu bagaimana bagi mahasiswa yang tidak aktif dalam kegiatan kampus ? Kegiatan kampus yang saya maksud adalah kegiatan kreatifitas mahasiswa yang bertujuan menerapkan ilmu yang mahasiswa miliki. Namun sepengetahuan saya kegiatan tersebut tidak konkret dan berisi mahasiswa yang manis di mulut selalu mengandalkan teori namun tak pernah ada kerja nyatanya. Ada satu yang bisa saya katakan manfaat namun manfaat picik, yaitu dari kegiatan tersebut mahasiswa bisa lebih dekat dengan dosen!

Apakah itu yang dinamakan nilai ? Apakah nilai bisa didapat hanya dengan mengikuti kegiatan tersebut ? Apakah kedekatan antara mahasiswa dan dosen itu sangat mempengaruhi nilai ? Saya benar-benar dan secera terus terang menentang hal tersebut. Apakah dengan mengikuti kegiatan kampus tersebut bisa menjamin perilaku mahasiswa menjadi baik. Saya kira dosen-dosen yang memberi nilai seperti itu tidak layak disebut sebagai seorang “dosen”, karena dosen tersebut hanya melihat mahasiswa dari sampul mereka. Dosen hanya menilai apa yang terlihat olehnya. Bukankah sampul itu bagaikan topeng yang selalu digunakan untuk menutupi kekurangan. Apakah dosen tersebut tahu bagaimana perilaku mahasiswa diluar kampus ? Apakah perilakunya baik apabila tidak ada dosen yang melihat ataupun memihaknya ?

Mungkin sangat sering kita mendengar dosen mengagung-agungkan pendidikan berkarakter. Tapi bukankah hal tersebut justru membunuh karakter mahasiswa, yang akhirnya mengakibatkan banyak mahasiswa yang terpaksa mengikuti kegiatan kampus tersebut dengan tujuan memperoleh nilai baik dari dosen tersebut. Kita sebagai mahasiswa memiliki kebebasan. Kebebasan apapun termasuk kebebasan memperoleh nilai. Kebebasan memperoleh nilai yang menunjukan bagaimana gambaran mahasiswa. Apakah nlai yang buruk menghasilkan mahasiswa yang buruk pula? Apakah mahasiswa yang selalu bernilai baik dan aktif dalam kegiatan kampus akan menjamin hidupnya ke depan akan baik ? Nilai bukan segalanya. Nilai adalah formalitas dari hasil belajar mahasiswa dan nilai tidak akan berguna bila tidak kita terapkan dalam kehidupan nyata.

Itulah realitanya sekarang. Saya biasa menyebut mahasiswa yang bernilai baik dan selalu mengikuti kegiatan kampus dengasn sebutan “mahasiswa cupu”. Mahasiswa yang selalu mengikuti program kegiatan pendidikan intra kampus tanpa memiliki inovasi untuk memperoleh nilai dari tempat lain dan dengan cara lain. Dengan kenyataan seperti itu banyak mahasiswa yang terpaksa menjadi cupu untuk mendapat nilai yang baik dan dapat dikenal oleh dosen! Mahasiswa CUPU bukan jaminan hidup enak esok hari. Banyak hal yang harus kita dapat dari luar kampus. Menjadi CUPU bukan pilihan. Mahasiswa memiliki kebebasan mencari nilai. Dosen hanyalah sebatas pengajar dan penyampai ilmu. Semua berada di tangan  mahasiswa bukan didapat dari sampul atau topeng kita. Nilai adalah nilai. Nilai juga berisi sebuah kebebasan, kebebasan kita untuk memperoleh nilai agar mencapai “MAHASISWA YANG BERNILAI”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun