Semarang (26/6) -- Pelaksanaan penerjunan mahasiswa UNNES GIAT 9 di seluruh wilayah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang berlangsung dengan sukses di LPPM UNNES. Pada penerjunan kali ini, mahasiswa mendapatkan arahan langsung dari BKKBN dan program SIAP NIKAH yang bertujuan untuk mempersiapkan mereka menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Ketua Kecamatan Bergas, dalam sambutannya, memberikan beberapa panduan penting terkait desa-desa di Kecamatan Bergas, dengan perhatian khusus pada desa-desa tertinggal seperti Desa Gondoriyo. Arahan tersebut menekankan betapa krusialnya peran mahasiswa dalam membantu mengembangkan dan memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga. Dalam konteks ini, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh desa tertinggal. Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa dengan warga desa diharapkan dapat menciptakan hubungan yang sinergis dan berkelanjutan, sehingga dampak positif dari program ini dapat dirasakan dalam jangka panjang. Kehadiran mahasiswa di desa-desa tersebut bukan hanya sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai inspirator dan motivator bagi masyarakat untuk terus berinovasi dan berkembang. Dengan demikian, penerjunan mahasiswa kali ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi desa-desa tertinggal, tetapi juga menjadi langkah awal bagi perubahan yang lebih besar dan berkelanjutan di seluruh wilayah Kecamatan Bergas.
KEMBALI KE ARTIKEL
