Laki-laki itu sebentar duduk lalu berdiri lagi. Berjalan ke arah jendela ruang kantornya, tapi kemudian balik ke tempat duduk lagi. Wajahnya dilipat entah sudah berapa lipatan. Teh manis yang biasanya sudah tinggal setengah, kali ini masih teronggok begitu saja.
KEMBALI KE ARTIKEL