Pagi sudah mulai memudar ketika ibu memegang kakiku dan mengusapnya dengan penuh kelembutan. Pelan-pelan aku buka mata yang masih terus memaksa untuk terpejam. Tapi, elusan pelan tangan halus ibu terasa menukik hingga ke lorong hatiku yang masih begitu putih. Ya, dengan senyum yang paling manis, ibuku membisikkan kalimat, "Waktunya untuk sekolah, Mas".
KEMBALI KE ARTIKEL