Ibadah kurban juga seharusnya diukur dari dampak sosialnya. Apa yang bisa dilihat sebagai dampak sosial ibadah kurban? Karena saat Anda keliling sekitar lingkungan rumah Anda pada hari kemarin, hari ini, atau besok dan lusa, maka kita hanya aakn menyaksikan hura-hura dengan kambing kurban.
Apakah ibadah kurban, terutama di kota-kota telah berubah menjadi arena hura-hura belaka? Semoga ada pemikiran yang lebih baik lagi. Terutama, bagaimana meningkatkan dampak sosial dari ibadah kurban. Jangan sampai hanya untuk hari ini saja sebagai hura-hura juga. Tapi harus berdampak lebih luas dan lebih mengedepan.
Pernah mendengar wawancara Imam Masjid Istiqlal, bahwa Aisyah, istri nabi, lebih suka mendermakan hartanya kepada fakir miskin daripada untuk berkurban. Sehingga kemanfaatannya lebih menukik. Apalagi jika dibandingkan fenomena hura-hura saat ini.
Memprihatinkan!
Ah, terlalu serius, Nih! Sate nyampe hampir gosong. Makan sate dulu, ah. Sambil mikir untuk mengumpulkan uang lagi biar bisa berkurban tahun depan. Atau aku sedekahkan saja seperti yang dilakukan Aisyah, ya?
Hemmmmm......................