Mohon tunggu...
KOMENTAR
Otomotif Pilihan

Aku, Anakku, dan Yamaha R25

23 September 2014   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50 93 2
Pagi masih menemani tidurku.  Sabtu memang selalu menjadi hari kemalasan yang mengasyikkan.  Tapi Azan Subuh menggelitik nurani, bahwa ada saat-saat yang baik untuk berkencan dengan Ilahi.  Maka kukucek mata dan kuniatkan jiwa menuju sebuah bangunan yang agak kusam yang sering disebut orang sebagai musola.

"Besok ayah bisa anter dede latihan futsal?" itulah pertanyaan anakku yang sedang menggandrungi permainan paling memalukan negeri ini karena terlalu seringnya kalah.

Aku diam.  Tak tahu harus ngomong apa.  Agar tidak mengkerdilkan semangat berolahraganya.

"Bisa, Yah?" tanyanya lagi.

"Ayah besok kan mau ikut test ride Yamaha R25," kataku agak lirih karena tak hendak mengecewakannya.

"Oh, iya," kata anakku dengan senyum mengembang.

"Terus gimana, donk?' tanyaku karena ternyata dia tak kecewa.

"Gak apa-apa, dede libur dulu latihannya," kata Anakku sambil tersenyum.  Seakan bangga telah memberikan sesuatu yang paling berharga kepada ayah tercintanya.

Itulah pengorbanan anakku.  Demi keinginan Bapaknya ikut test ride Yamaha R25, ia rela mengorbankan aktivitas yang paling ditunggunya selama seminggu.

***

Sehabis subuh, aku meluncur menghitung senti demi senti jalan Kecapi, jalan Hankam, Jalan Pinang Ranti, terus meluncur ke Cililitan, Kalibata, Gatot Subroto, terjebak kemacetan yang tak jelas asal-muasal dan sebab musababnya di pasar Palmerah hingga akhirnya mendarat tepat di Bentara Budaya bertemu jagoan-jagoan dan satu ayaman di situ.

Berganti moda ke dalam bus yang sudah disiapkan panitia, kami bersembilan belas karena ada satu peserta yang meluncur dengan mobil pribadinya, kiami menuju Alam Sutra, Tangerang Selatan.

***

Kegiatan diawali dengan minum kopi pagi.  Bersama Pak Diaz, dan duo Zulfikar (Zulfikar Al A'la dan Zulfikar Akbar) kami ngobrol banyak hal dari mulai tulisan-tulisan di Kompasiana hingga masalah Aceh dan Papua.  Banyak hal aku dapat dari obrolan ringan tersebut.

Suasana Waroeng Dul memang sangat kondusif untuk berbincang. Dengan nuansa betawi juga dengan foto-foto para tokoh betawi yang dulu malang melintang dalam sinetron Si Doel dan sekarang sudah almarhum seperti Pak Tile.  Kami kembali naik ke lantai dua tempat acara "Nangkring" dilaksanakan setelah kopi benar-benar tandas sampai akhir gelas.

Acara penjelasan mantap dilakukan oleh duo Yamaha.  Sebuah penjelasan teknis yang akanmembosankan kalan dijelaskan di sini secara mendetil juga.  Yang pasti, Yamaha R25 memiliki aura global karena standarisasi berdasarkan standar global. Bukan hanya acuan dalam negeri.

Yang paling mengesankan, ternyata R25 disiapkan untuk menjadi kendaraan harian penduduk negeri ini.  Seperti di Amrik atau di Eropa sana. Jalanan jJakrta yang super macet yang cenderung menjadi tempat parkir mobil terpanjang di jagat semesta ini?  Tak masalah.  Yamaha R25 bisa bermanuver tanpa harus merasa terberati oleh berat motor yang mencapai 166 kg.  Yamaha R25 sangat dinamis.

Bukan hanya dinamis tapi juga futuristik.  Lihat saja mata elang yang penuh dengan sikap menantang dan siap menerkam.  Pengendara yang posisinya lebih tegak dan tak mudah capai.  Juga aneka sensor yang betul-betul futuristik.

***

Mencoba?  Bosan mendengarkan ceramah, kami diajak untuk menjajal.  Satu demi satu menjajal sang jagoan.  Dan komentar paling sering keluar dari setaip peserta test ride adalah "Mengesankan".

Hingga pukul lima kami baru beranjak pulang.  Hujan bukan lagi rintik-rintik.  Hujan sudah bergemeretak melumat segala debu yang sudah sekian bulan taktersentuh tangan lembutnya.  Kami melihat tarian-tarian hujan dari dalam bus yang akan mengantar kami pulang.

Isya, baru saya nyampe rumah.  Anakku langsung menanyakan tustel.  Menyalakan dan langsung melihat fotoku lagi menjajal Yamaha R25.  Apa komentar yang pertama keluar dari mulut mungilnya?

"Beli, Yah.  Buat Dede," katanya dengan sorot mata gembira yang meluap-luap.

"Ya, kapan-kapan," jawabku dengan senyum penuh makna.  Aku usap rambutnya, semoga kamu bisa membelinya nanti, karena kamu telah berkorban demi kegiatan ayah dengan Yamaha R25.

Ohoy.......

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun