Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dendam Sang Jendral

15 Oktober 2014   00:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:01 45 1
Sepontong senja dia panggul ke mana-mana
katanya, ia tak rela kalau ada yang memuji senja
padahal senja telah dibeli olehnya

Sepotong matahari ia lucuti
dan ditaruhnya rapi dalam laci
katanya, matahari itu tak boleh ada yang menikmatinya lagi
karena matahari sudah menjadi miliknya kini

Sepotong hari ia umpetin di sakunya
kalau ia tertawa, hari nongol-nongol dari dalam sakunya
seperti hendak minggat tapi mukanya malah lusuh
terbenani takut yang banyak bergelayut

Seorang jendral yang rakus
telah gila karena ambisinya
dan merasa segalanya milik pribadi
yang lain tak boleh ada lagi

Sekarang ia selalu tertawa
mengulum dendam yang ia sangka telah menjadi Tuhannya
disembah dan dipuja-puja

Entah sampai kapan.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun