Brahala termasuk dalam wayang yang berukuran khusus, karena akan disimping dipaling kiri pada simpingan kiri dalam pagelaran wayang. Brahala berwujud raksasa, posisi muka tumukul dengan bermata dua berbentuk kiyipan, hidung pelokan, mulut ngablak dengan gigi dan taring yang tajam bagaikan pisau. Brahala disumping banaspati yang dibentuk seperti sumping sorengpati dengan badan raksasa dan posisi kaki jangkahan brahala dengan menggunakan kain bermotif parang rusak. Rambutnya berupa api yang sedang menyala dan terurai sampai menyentuh kaki. Tangan kiri irasan dengan posisi  jari-jari mengepal. Pada bagian di atas muka tokoh ada penggambaran senjata cakra. Brahala berhias ular baik sebagai kalung, gelang, kelatbahu dan gelang kaki. Ada kalanya disela-sela rambut yang berbentuk api  menyala itu digambar dengan senjata, seperti trisula, keris, panah dan sebagainya. Brahala ditampilakn dengan muka dan tubuh hitam atau muka dan tubuh Gembleng.
KEMBALI KE ARTIKEL