Di dalam sistem multipartai ini, tidak ada parpol yang menjadi mayoritas mutlak dengan perolehan suara di atas 50% seperti yang selalu diraih Golkar di zaman Orde Baru. Sistem multipartai saat ini membuat jumlah suara terdistribusi sedemikian rupa ke banyak parpol. Dari pengalaman tiga kali pemilu di era Reformasi, perolehan suara parpol pemenang pemilu bahkan tidak ada yang melebihi 35% dan parpolnya pun berganti-ganti. Ini menunjukkan tidak adanya kekuatan dominan dalam perpolitikan kita, kendati setiap parpol memiliki basis massa tradisionalnya masing-masing.
KEMBALI KE ARTIKEL