Rudy menatap burung besi raksasa milik maskapai Koninklijke Luchtvaart Maatschappij yang sebentar lagi akan menerbangkannya melintasi benua. Tidak ada yang lepas dari sapuan mata bulat sang jenius muda ini, mulai dari setiap detail pesawat mewah bekas pengangkut serdadu itu, awan – awan, dan kemudian lekuk siku kota yang ia singgahi. Penumpang lain, ras Kaukasia tinggi besar itu, sudah berkali – kali terlelap, tapi pribumi coklat ini terus saja menyalakan matanya. Ia merayakan penerbangan perdananya.
KEMBALI KE ARTIKEL