Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Program Buruan SAE dan Pelatihan Membuat Puding Pakcoy di RW 03 Kelurahan Pasir Endah

11 Agustus 2022   16:30 Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:33 466 0

Berbicara mengenai program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang notabene nya merupakan sebuah implementasi dari kewajiban tenaga pendidik dan mahasiswa dalam melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu aspek "Pengabdian", menjadi moment yang paling dinantikan oleh setiap mahasiswa. 

Dan seperti tahun-tahun sebelumnya ketika masih dilanda pandemi covid-19, pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menyelenggarakan KKN Tematik Tahun 2022  dengan mengangkat tema besar yaitu "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM". Adapun program KKN Tematik 2022 ini dilaksanakan pada semester genap 2021/2022 selama satu bulan terhitung sejak tanggal 11 Juli - 10 Agustus 2022. 

Pelaksanaan KKN Tematik 2022 terbagi ke dalam kelompok-kelompok dengan diberikan temanya masing-masing. Kebetulan kami kelompok 52 mendapatkan tema "Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata". Berdasarkan surat edaran UPI bahwa KKN Tematik dilakukan di daerah tempat tinggal setiap mahasiswa. 

Oleh karena itu, kelompok besar 52 kami pun dibagi lagi sesuai domisili kelurahan. Nah, untuk anggota kelompok 52 yang melaksanakan KKN Tematik 2022 di Kelurahan Pasir Endah, yaitu Muhammad Nailul Faza - Pendidikan Sejarah (FPIPS), Nova Zaelani - Pendidikan Manajemen Perkantoran (FPEB), dan Nurul Ulfiant - Pendidikan Masyarakat (FIP).

Mengingat di dalam Kelurahan Pasir Endah sendiri terdapat Rukun Warga (RW) yang berjumlah 7 RW, dengan begitu dari pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) memberikan rekomendasi terkait pelaksanaan KKN Tematik 2022 dapat dilakukan di RW 01, 03, dan 06. Untuk pembahasan dalam artikel berita ini akan difokuskan kepada aktivitas warga RW 03 tentang aspek ekonomi.

"Kalo di RW 03 sendiri, ada 7 RT yang mana sebelumnya hanya 5 RT. Kemudian di tahun 2013 itu RT 02 karena dirasa terlalu luas wilayahnya, maka dilakukan pemekaran dan muncul dari situ RT 06 dan 07. Mengenai mayoritas mata pencaharian warga di RW 0memang kebanyakan bekerja sebagai serabutan, pedagang, dan pegawai swasta.", begitu ucap Pa Herman sebagai Ketua RW 03.

Ketika teman-teman sekalian berkunjung ke lokasi akhir-akhir ini, maka akan disuguhi pemandangan banyak tanaman di sekitar pekarangan setiap rumah warga. Berbagai tanaman maupun sayuran yang ditanam, seperti jagung, pakcoy, romen, kangkung, jeruk, strawberry, seledri, tomat, dan lain sebagainya. 

Adanya fenomena tersebut bukan tanpa sebab, melainkan perwujudan dari program pemerintah Kota Bandung yang biasa dikenal "Buruan SAE". Nah, kata SAE sendiri merupakan singkatan dari Sehat, Alami, dan Ekonomis. 

Dilansir dari situs https://buruansae.bandung.go.id dijelaskan bahwa Buruan SAE adalah sebuah program ruban farming terintegrasi yang digalakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung, yang bertujuan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di Kota Bandung, melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri. 

Nah, pemanfaatan pekarangan oleh warga RW 03 itu memang nanti hasil panennya lebih dominan untuk dikonsumsi sendiri meskipun ada saja bagian yang dijual. Dan juga antusias warga menanggapi adanya program Buruan SAE tersebut bisa dikatakan tinggi terlihat dari pekarangan yang mulai menghijau secara merata dari RT 01 hingga RT 07.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun