Seperti biasanya, setelah kuliah Subuh di Masjid kampung, Kliwon tidak segera pulang. Ia duduk-duduk sejenak meluruskan kaki, meluruskan tulang belakangnya dan kadang tertidur sejenak. Pagi itu, Kliwon tak bisa tidur, sebab Kiai yang mengaji kebetulan teman kecilnya ketika di Pesantren, usianya sebaya tentu saja.
KEMBALI KE ARTIKEL