Seperti biasanya, menjelang Maghrib Kliwon dan keluarganya sudah duduk di meja makan. Karena tak memiliki televisi, mereka hanya mengandalkan tanda Maghrib dari suara adzan di Musala kampung. Sambil menunggu adzan itu, Kliwon memberikan semacam pengajian kepada keluarganya. Qu anfusakum wa ahlikum naro, menurut Kliwon.
KEMBALI KE ARTIKEL