Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Menakar Ulang Idealisme Pendidikan Nasional

9 Juli 2015   10:33 Diperbarui: 9 Juli 2015   10:38 176 0
Dalam bahasa agama (Islam), terdapat adagium Ilahiah yang bisa dipakai untuk memulai tulisan ini, bahwa “Dialah Allah yang telah menciptakan hidup dan mati sebagai ujian bagi manusia, agar dapat diketahui siapa di antara mereka yang paling baik perilakunya”. Artinya, konsep dasar kehidupan manusia secara personal maupun komunal adalah mengandaikan adanya sejumlah item persoalan atau masalah yang seharusnya mereka jawab secara cepat, tepat, dan benar sepanjang masa hayat (life span). Dengan kata lain, tidak satu individu, komunitas (lembaga, organisasi, maupun institusi), masyarakat, atau bahkan sebuah bangsa yang paling besar sekalipun bebas dari permasalahan kehidupan. Di antara mereka, ada yang sanggup menyelesaikan permasalahan dengan baik, namun tidak sedikit yang ceroboh dan akhirnya gagal. Pada titik inilah, misalnya, sebagai sebuah bangsa kita bisa mengkatakan, bahwa bukan jumlah penduduk dan bukan pula kekayaan alam yang menjadi kekuatan. Akan tetapi, lebih pada seberapa besar kemampuan masyarakat dan pemerintah untuk menyelesaikan segenap persoalan atau permasalahan dalam berbagai segi kehidupan bangsa ini. Bagaimana kemampuan dan cara-cara kita menyelesaikan korupsi, penyalahgunaan dan peredaran narkoba, kekerasan terhadap perempuan dan anak, rendahnya produktivitas masyarakat, tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, defisit perdagangan, hiruk pikuk ekspor-impor, fluktuasi nilai tukar Rupiah, kerusakan lingkungan, kesulitan swasembada pangan, serta kesadaran mutu masyarakat di bidang industri, politik, sosial, maupun keagamaan. Bahkan, pendidikan Nasional sebagai komponen paling penting yang mendapatkan amanah langsung UUD 1945 untuk menghasilkan dan menyediakan generasi bangsa yang cerdas-berbudi pekerti luhur rupanya juga masih tertatih-tatih untuk memenuhi kebutuhan menjawab semua persoalan dalam negeri sendiri, baik secara kuantitas maupun kualitas.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun