Beberapa hari terakhir ini hampir semua mass media menyajikan pemberitaan tentang kasus penelantaran lima anak oleh kedua orang tua kandungnya sendiri di Cibubur, Jakarta. Ironisnya, pelaku tindak kekerasan fisik maupun psikis tersebut notabeneh adalah seseorang yang telah mengenyam pendidikan pasca sarjana dan mengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Ibu Kota. Sekalipun kasus penelantaran anak semacam itu bukan yang pertama kalinya terjadi di negeri yang dikenal ramah dan religius ini, justru karena itu patut menjadi keprihatinan dan perhatian semua komponen masyarakat. Bukan pula karena stasiun televisi, koran harian, hingga beragam media sosial di internet sampai detik ini ramai memperbincangkannya, namun kejadian ini telah menyentuh bukan saja masalah pengasuhan dalam rumah tangga, lebih dari itu sudah bertemali dengan masalah publik, yakni kesehatan jiwa (keswa) masyarakat atau kesehatan sosial-psikologis.