Berbicara mengenai masyarakat, sebagian besar pengamat mengatakan bahwa masyarakat Indonesia sudah cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Mengkin pernyataan ini lahir seiring dengan fenomena pertumbuhan masyarakat kelas menengah di negeri ini. Kelas menengah bisa digambarkan sebagai kaum proletar yang naik kelas dan tercerahkan secara intelektualitas.
Masyarakat kelas ini setidaknya sudah pernah merasakan bagaimana hidup sebagai korban kebijakan politik yang tidak pro-rakyat. Lalu dengan meningkatnya kapasitas berpikir itulah yang kemudian menyebabkan masyarakat kelas ini semakin tidak mudah dibohongi dengan janji-janji politik dari partai peserta pemilu. Akumulasi kekecewaan masa lalu itulah lalu dimanisfestasikan dalam bentuk Golput alias tidak memilih.