Setiap orang berbeda dalam melihat fungsi ChatGPT sejak pertama kali diluncurkan di akhir bulan November 2022 lalu. Saya kasih contoh yang ekstrim, sekaligus lucu dan aneh: Ada yang menggunakan ChatGPT untuk berdebat soal agama. Ada juga yang menjadikannya sekedar teman ngobrol, karena kesepian.
Sedangkan saya menggunakan ChatGPT untuk melengkapi fungsi dari Google sebagai search engine. Karena saya penulis, maka ChatGPT saya jadikan pemicu inspirasi saat menulis. Jadi saya minta ChatGPT untuk menulis 3 paragraf dari topik yang akan saya tulis. Dari 3 paragraf itu saya lanjutkan dengan riset dengan Google untuk memastikan saya mendapatkan referensi yang valid. Proses itu membuat pengetahuan saya di bidang tertentu terus bertambah dan hasilnya saya sebarkan dalam bentuk artikel seperti yang sedang ada baca ini.
Nampaknya banyak pengguna ChatGPT yang kurang memperhatikan apa saja yang disampaikan oleh OpenAI (pembuat ChatGPT) sejak pertama kali merilis ChatGPT, yaitu ChatGPT dirilis untuk mendapatkan masukan dari penggunanya dalam pengembangan GPT. Sekarang GPT sudah dikembangkan menjadi version 4.0. Saat merilis ChatGPT (di 30 November 2022 lalu), version GPT-nya adalah 3,5.