Mengapa begitu?
Borobudur adalah kuil Buddha terbesar di dunia (Guinness Book of World Records) dan UNESCO memuat nama Borobudur ke dalam The Wold Heritage Site. Artinya Borobudur dalam "perlindungan" UNESCO, karena memiliki nilai budaya yang tinggi. Â
Sebagai situs arkelologis terbesar di Asia Tenggara, Borobudur disetarakan dengan Bagan di Myanmar dan Angkor Wat di Cambodia. Borobudur dihiasi dengan 2,672 panel pahatan batu dan 504 patung, serta 1,460 gambar naratif yang dipahat di dinding.
Borobudur dibangun di abad 9, lalu mulai ditinggalkan di abad 14, konon, karena datangnya agama baru dari Arabia ke Indonesia.
Borobudur ditemukan kembali dan diperkenalkan kepada dunia oleh  Governor-General Thomas Stamford Raffles saat pulau Jawa "dikuasai" Inggris. Raffles di tahun 1806-1807 mengirim Hermann Cornelius seorang ahli dari Belanda ke hutan belantara di mana reruntuhan Borobudur terkubur debu vulkanik dari gunung Merapi.
Di tahun 1835 penggalian reruntuhan Borobudur selesai, namun belum ada restorasi yang serius. Tahun 1872 untuk pertama kalinya Borobudur dipotret sebagaimana gambar di bawah ini, meski sebelumnya sejak ditemukan Borobudur sudah dipelajari dan dibuat berbagai gambar sketnya.