Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Edy Mulyadi dan Kesehatan Mental

25 Januari 2022   09:53 Diperbarui: 31 Januari 2022   18:49 493 3
Edy Mulyadi dikabarkan oleh berbagai media menghina suku asli Kalimantan, karena menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak dan kalimat lain yang tidak pantas. Itu ia lakukan bersama dengan beberapa orang lain sebagaimana terlihat dalam video yang beredar di media sosial.

Jejak digital Edy menyebutkan bahwa ia adalah seorang "kader" PKS dan pernah dicalonkan untuk menjadi anggota dewan, namun gagal. Jejak digitalnya yang lain tentu mencengangkan, karena disebut beberapa media sebagai orang yang beberapa kali terindikasi menyebarkan kabar bohong melalui channel miliknya di Youtube.

Reaksi keras dan besar muncul di mana-mana. Orang yang tidak dihinanya saja merasa ikut marah, apalagi mereka yang dihinanya, yaitu warga asli Kalimantan. Media sosial sekarang dipenuhi oleh berbagai video yang berisi reaksi keras warga asli Kalimantan pada Edy dan teman-temannya.

Banyak yang kemudian bertanya: bagaimana mungkin orang yang menurut ukuran sains adalah mentally sick, namun bisa pernah menjadi caleg sebuah partai politik. Seharusnya kesehatan mental menjadi ukuran yang utama bagi calon anggota dewan, bupati, walikota, gubernur atau pemimpin apa pun. Jika sistem politik di negara ini meloloskan seorang yang terindikasi mentally sick, maka yang akan rugi adalah masyarakat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun