Jejak digital Edy menyebutkan bahwa ia adalah seorang "kader" PKS dan pernah dicalonkan untuk menjadi anggota dewan, namun gagal. Jejak digitalnya yang lain tentu mencengangkan, karena disebut beberapa media sebagai orang yang beberapa kali terindikasi menyebarkan kabar bohong melalui channel miliknya di Youtube.
Reaksi keras dan besar muncul di mana-mana. Orang yang tidak dihinanya saja merasa ikut marah, apalagi mereka yang dihinanya, yaitu warga asli Kalimantan. Media sosial sekarang dipenuhi oleh berbagai video yang berisi reaksi keras warga asli Kalimantan pada Edy dan teman-temannya.
Banyak yang kemudian bertanya: bagaimana mungkin orang yang menurut ukuran sains adalah mentally sick, namun bisa pernah menjadi caleg sebuah partai politik. Seharusnya kesehatan mental menjadi ukuran yang utama bagi calon anggota dewan, bupati, walikota, gubernur atau pemimpin apa pun. Jika sistem politik di negara ini meloloskan seorang yang terindikasi mentally sick, maka yang akan rugi adalah masyarakat.