Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Mengapa Positivity (Kebahagiaan) Penting untuk Indonesia

8 Agustus 2019   14:18 Diperbarui: 8 Agustus 2019   14:30 11 0
Ada banyak definisi kebahagiaan yang kita dapatkan dari Googling, mulai yang ringan, agamis, filosofis, hingga ilmiah. Kebanyakan orang mengartikan kebahagiaan sebagai kesenangan. Tentu itu tidak salah, sehingga orang yang beribadah bisa disebut bahagia jika dia merasakan kesenangan atau menyukainya. Atau ada yang menyebut kebahagiaan adalah jika bisa tinggal di pulau tropis.

Sekarang kebahagiaan juga didefinisikan oleh neuroscience (ilmu yang mempelajari tentang otak). Neuroscience mendefinisikan kebahagiaan seperti ini: keadaan positif di otak yang membuat otak berfungsi lebih maksimal.

Itu sebabnya kata kebahagiaan disebut dengan positivity. Kondisi otak yang positif ini juga membuat tubuh menjadi lebih sehat, tidak gampang mengalami stress atau depresi dan bahkan menumbuhkan kecenderungan pada kebajikan.

Mungkin kita beberapa kali sudah membaca artikel atau penelitian tentang otak manusia yang hanya digunakan sebesar 30% saja dari kemampuan yang sebenarnya. Artinya, jika kita tahu cara memaksimalkan kerja otak, maka mungkin kita  bisa mendapatkan pencapaian yang lebih tinggi dalam hidup. Bahkan kita dapat memperbaiki moral atau kecenderungan kita pada kebajikan.

Apakah itu artinya kita juga bisa memanfaatkan ilmu positivity untuk negeri ini? Misalnya untuk memecahkan persoalan besar bangsa ini, misalnya korupsi? Atau kita bisa lebih melesat maju daripada negeri-negeri lain di dunia?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun