Tiga hari lagi, 15 Februari 2017, akan berlangsung Pilkada di 101 daerah, termasuk di DKI Jakarta. Persaingan tersengit untuk merebut posisi sebagai gubernur terjadi di Jakarta. Tokoh-tokoh politik Islam dan para ulama dari kelompok Islam radikal berjuang keras untuk membangkitkan sentimen agama umat Islam. Mereka melakukan provokasi, Jakarta harus dipimpin oleh seorang gubernur muslim. Untuk itu mereka menggunakan dalil-dalil dari ayat al-Quran yang mereka tafsirkan sendiri; haram hukumnya memilih pemimpin dari agama lain, karena mereka orang kafir. Bahkan ada yang menyatakan kafir hukumnya bagi umat Islam memilih non muslim menjadi gubernur.
KEMBALI KE ARTIKEL