Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Atut Dulu Dipuja, Sekarang Dicaci

22 Desember 2013   19:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:36 110 0
Nasib Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kini dicaci dari segala penjuru dengan berbagai gaya menyudutkannya.

Membaca media online yang hanya mengandalkan sisi cepat dan menarik pembaca saya pikir memang tak ada salahnya. Namun, yang menjadi catatan, Atut adalah pemenang Pilkada yang digelar 22 Oktober 2011 lalu. Artinya, dia dipilih rakyatnya sendiri.

Sebelumnya, bahkan pada sekitar tahun 2007 ,  ketika saya baru tinggal di Tangerang Selatan. Saya langsung takjub dengan masyarakatnya yang antusias mengunjungi kampanye Atut. Mereka memuja Atut bak selebritis, mereka anggap Atut sebagai ratu adil, karena berasal dari daerah mereka sendiri, yakni Banten. Kemana mereka saat ini ketika sang Ratu yang dulu dipuja, kini tersangkut hukum.

Jika boleh melirik data dari media, Atut unggul jauh dengan komptetitornya. Bahkan jumlah pemilih mencapai 7,1 juta. Apakah semuanya benci dengan Atut?? Sepengetahuan saya yang awam akan dunia politik,tahun ini adalah tahun politik.  Jika memang benar Atut melakukan korupsi kenapa tidak sedari dulu saja KPK menangkapnya. Tidak ada bukti saat itu? memang sekarang ada??

Yang saya khawatirkan justru persaingan dikancah politik Nasional yang bermasalah. Mereka saling sikut, saling menghancurkan, hanya untuk mencari simpati masyarakat pada 2014. Semakin kuat jejaring Atut, semakin diincar agar bisa dihentikan langkahnya.

Melirik lah pada apa yang dilakukan Atut selama ini. Apa benar semuanya bisa dalam sekejap menghilang tanpa bekas jasa dia.  Kini Atut yang dulu dipuja dicaci maki, dihina dina.

Bentangan spanduk berterimakasih kepada KPK atas penahanan Atut terpajang disana-sini. Miris, dengan mencoba memprovokasi masyarakat, lawan politik Atut membunuh dengan kejinya. Apakah itu tidak dibayar?? JUJUR SAJA Siapa YANG MEMESAN ?? Apakah benar itu gerakan benar murni dari RAKYAT BANTEN??

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun