Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Langkah

16 Maret 2022   22:10 Diperbarui: 16 Maret 2022   22:14 103 4
Terik mentari menyamarkan laju serangkaian besi itu
Diiringi peluit khas, semakin mendekat
Deru yang perlahan menggetarkan pijakan
Langkah dipercepat mencari ruang
Sedikit desakan karena beda arah

Langkah terhenti
Duduk, sandarkan beban
Hampir tak temui orang tua di sini
Menerka pembicaraan sekitar ialah desus tanda pejuang

Pandangan tak lepas ke arah jendela
Sawah, pemukiman, perkotaan dilewati dan ditinggalkan
Hingga sampai mengantar diri pada tempat perjuangan
Semua keluar dengan raut semangat bercampur payah
Langkah melemah seiring dengan senja yang perlahan menghilang
Topeng candaan hanyalah penghibur untuk raga yang kepayahan

(Secuil cerita di tahun dua ribu sembilan belas, antara Madiun dan Surabaya)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun