Bulan Desember kemarin, saya mengalami telinga berdengung. Waktu pertama kali kena, saya pikir itu sementara, akan hilang kalau saya menguap. Malah saya pikir saya kemasukan air, jadi saya berusaha memancing air keluar dengan mengucurkan air ke telinga lalu membalik arah kepala supaya airnya mengalir keluar. Tapi tidak berhasil. Kuping seperti ada suara
ngiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing terus menerus. Kalau ada suara mobil atau motor seperti resonansi di dalam kepala, di dalam kepala seperti ikut bergetar, bikin pusing keliyengan. Bikin saya tiduran saja, tidak produktif. Jalan limbung, mual, malahan beberapa kali saya merasa penglihatan berputar dan rasanya seperti mau jatuh. Makanya, bulan Desember itu saya tidak posting satu artikelpun di kompasiana
(like you care, haha!). Saya
searching mengenai ini kuping berdengung, dan saya jadi tau bahwa nama penyakitnya
tinnitus. Itu simptom (gejala), bukan sumber penyakitnya. Saya baca bahwa ada yang kena tinnitus karena suara keras terus-terusan di tempat kerja. Ada juga yang
tinnitus karena suara komputer (!). Ini yang membuat saya puasa pegang laptop dan komputer, mematikan radio dan tv, dan menyumpal telinga dengan tissue. Keluhan jadi agak berkurang, tapi belum hilang. Teman twitteran dokter
neurosurgeon ryuhasan menyarankan saya ke dokter THT, takutnya ada yang lebih serius, katanya. Saya akhirnya nurut, walau sedikit skeptis. Dokter THT memeriksa telinga, hidung tenggorokan, berkata bagian dalam saya semuanya bengkak. Bertanya : lagi flu ya? Nggak. Suka begadang yaa? Nggak. Akhirnya diberi 3 macam obat, kalau tidak salah antibiotik, anti radang, dan obat asmatik, untuk 3 hari. Tiga hari berlalu tidak ada perubahan. Waktu keluhan agak berkurang, saya melakukan
maintenance rutin , mengecat akar rambut
(jangan tanya umur saya ya) di salon. Habis dicat, waktu dikeramas kuping saya berdenging hebat, apalagi sesudah di
-blow dry. Padahal saya sudah menyumpal kuping dengan tissue, kebiasaan saya sesudah kena tinnitus ini. Curiga dengan cat rambut saya searching
‘hair dye tinnitus’ dan ketemu dengan
web ini di sini seorang dokter THT Taiwan mencurigai hubungan antara tinnitus dan keliyengan (dizziness) dengan cat rambut. Walaupun tulisan tentang ini hanya muncul di satu web ini, tapi itu cukup untuk meyakinkan saya bahwa penyebabnya memang cat rambut. Dari situ saya juga mencurigai logam berat yang ada di krim malam dan cat rambut. Saya berhenti menggunakan krim-krim malam dokter, dan
searching tentang
Detoks Logam Berat (Heavy Metal Detox).
KEMBALI KE ARTIKEL