Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kandaku, Orang Tuaku

3 November 2011   08:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:06 54 0
Batu hitam di atas tanah merah,

Pohon beringin seakan jadi teman setiamu,

namun pohon kemuning akan segera kutanam,

Suatu saat kan menjadi peneduhmu,

Meskipun hanya jasadmu bersemayam di sini,

Biarkan aku tafakur bila rindu kepadamu,

Walau tak terucap aku sangat merasa kehilangan

sebagian semangatku, ada dalam doamu,

Warisan yang kau tinggal adalah petuah sederhana,

Aku catat dalam jiwa

dan coba kujalankan,

Meskipun aku tak dapat menunggu

Imusa terakhir, namun aku tak kecewa,

mendengar engkau berangkat dengan senyum yang ikhlas,

dan aku yakin kau cukup membawa bekal,

dan aku bangga pada jati dirimu,

Kanda aku janji

akan kukirim do'a yang pernah kau ajarkan

kepadaku,

Setiap sujud sembayang engkau selalu hadir terbayang,

Tolong bimbing aku walaupun engkau ada di sana ...

Sesungguhnya aku menangis sangat lama

Namun aku pendam agar engaku berangkat dengan tenang,

Sesungguhnya aku belum cukup berbakti

Namun aku yakin engkau pasti tlah memaafkan aku

Air hujan mengguyur sekujur bumi

Kami yang ditinggalkan tabah dan tawakal,

Kanda aku mohon maaf atas keluputan yang aku sengaja

maupun yang tidak disengaja ...

Ya Robb ...

Terangi dia dengan sinara surgaMu

seiring doa untuknya kanda tercinta.

(Bandoraja, 3 Nopember 2011)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun