MUAK! Itulah jawaban yang mungkin akan kau lontarkan kepadaku.
Mungkin bagimu mengucapkan selamat tinggal itu sangat mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Tanpa kau ingat aku adalah wanita. Tanpa kau ingat bahwa aku juga dianugerahi Tuhan 'sesuatu' yang tentunya kamu juga punya. PERASAAN. Tidakkah kau ingat bahwa perasaanku juga bisa hancur bahkan MATI sewaktu-waktu?
Tolong, jangan katakan selamat tinggal jika kau benar-benar mencintaiku. Salahkah aku jika aku ingin memelihara perasaan ini selamanya? Salahkah jika aku senantiasa menjaga hatiku untukmu? Salahkah jika aku ingin bersamamu sampai nafas terakhirku?
Mengertilah sayang...
Inilah aku..
Aku yang senantiasa mencintaimu..
Aku yang tidak ingin mendengar ucapan selamat tinggal darimu..
dan inilah aku....
yang senantiasa ingin kau dengarkan :')
tertanda,
Fafay :')