Ketika Tuhan menciptakan Hawa, Adam lebih dulu ada. Hawa dicipta dengan proses yang sama dengan terciptanya Adam, dari segumpal darah, begitu yang kitab suci katakan. Mereka dijodohkan garis nasib sebagai penghuni surga pada awalnya, namun turun ke bumi sebagai penebus kesalahan memakan buah terlarang. Kemudian waktu berlalu, dan keturunan-keturunan Adam dan Hawa menjadi penghuni setia di bumi-Nya. Kisah Adam dan Hawa berakhir secara harfiah, namun dua nama ini menjadi simbol pasangan sejati, laki-laki dan perempuan yang digariskan berpasangan, sampai waktu yang ditentukan.
KEMBALI KE ARTIKEL