Melalui tulisan ini, saya ingin share pengalaman saya mengenai keinginan saya untuk memberi bayi saya ASI eksklusif.
Saya adalah ibu baru yang setiap hari bekerja dari pagi sampai petang untuk mengajar di dua sekolah, yaitu pagi sampai siang di SMP dan siang sampai petang di MTs. Dan saya adalah ibu yang berusaha untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya yang baru berumur 3 bulan 2 minggu. Namanya Arya. Mengapa saya memberi ASI eksklusif kepada Arya dan tidak memberi susu formula kepada dia meskipun dia saya tinggal hampir sehari penuh untuk bekerja? Keputusan ini saya ambil ketika Arya menderita diare hampir 5 hari ketika dia berumur 1 bulan 2 minggu. Menurut hasil pemeriksaan dokter spesialis anak, ada kemungkinan Arya alergi susu formula. Pemberian susu formula pada Arya bermula pada saat saya melahirkan dengan cara operasi caesar dan tidak memungkinkan untuk diberi ASI selama beberapa hari setelah saya melahirkan. Dan pada saat Arya terkena diare, memang kesalahan saya karena pemberian susu formula pada Arya lebih banyak daripada saya menyusui secara langsung. Pencernaan Arya mungkin tidak bisa mencerna susu formula dengan baik atau mungkin ada beberapa kandungan susu formula yang membuat Arya menjadi rentan.
Setelah saya dan suami memutuskan untuk relaktasi (kembali menyusui dengan ASI ekslusif), saya mencoba mengumpulkan berbagai macam informasi bagaimana tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi meskipun saya bekerja. Alhamdulillah, saya mendapat banyak bantuan setelah saya bergabung di grup FB Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia dan melakukan banyak diskusi disana. Dengan bergabung di FB AIMI, saya mengetahui bagaimana memerah ASI yang benar dengan menggunakan tangan, cara penyimpanan ASIP (ASI Perah) sehingga ASIP tidak basi, cara memberikan ASIP yang sudah kita simpan ke bayi kita, dan masih banyak lagi.
Setelah mendapat banyak informasi tentang ASIP, saya dan suami segera berburu pernak-pernik yang berhubungan dengan ASIP. Ada beberapa barang yang saya dapatkan secara online seperti breast pump, gelas latih minum, cooler box dan ice box. Dan ada juga yang dibeli sendiri oleh suami saya di pasar loak yaitu botol kaca untuk menyimpan ASIP. Ya, saya mendapat dukungan penuh dari suami. Tapi, saya harus memberikan pengertian dahulu ke keluarga, terutama bapak dan ibu saya, bahwa saya dan suami bertekad memberi Arya ASI eksklusif. Langsung diterima tekad saya? Oh tidak. Sangat sulit memberikan pengertian kepada beliau berdua karena beliau berdua masih sangsi bahwa stok ASIP untuk Arya akan kurang karena beliau berdua tahu kalau Arya sangat banyak minumnya. Melihat tanggapan dari orang tua, mental saya sempat down meskipun stok ASIP Arya ada 12 botol @250ml. Tapi, setelah saya dan suami memberikan argumentasi secara logis berdasarkan manfaat dan kandungan ASI, Alhamdulillah, akhirnya beliau berdua mendukung penuh.