Bersamamu, sungguh berbeda.
Menghimpun segala serpihan cita masa depan.
Bersama.
Semoga badan yang semakin menua ini selalu mampu menikahimu dalam waktu yang tak bisa tertafsir ujungnya.
--
Menemanimu, sungguh berbeda.
Merasakan candamu yang terlempar spontan,
Menerima usilmu dengan mata terbelalak,
Menelan marahmu bersama tangis yang terhempas lepas.
Serasa mewarnai dinding hati dengan gabungan warna yang tersedia di kaleng cat bernama emosi.
--
Melangkah bersamamu, sungguh berbeda.
Meski hanya setapak-setapak dan kadang berhenti di tempat,
jemarimu tetap merengkuh pingganku untuk tidak terduduk menyerah.
Menginjak pijakan-pijakan rencana yang bercabang-cabangtanpa pucuk,
Berusaha kita jalani dengan usaha-usaha tanpa bentuk yang tetap.
--
Memandangmu, sungguh berbeda.
Menikmati kerutan di dahimu ketika matamu serius menatap layar mungil game.
Menikmati gerak badanmu saat peri tidur mensejajarimu.
Menikmati tawamu yang dihasilkan dari laku lakon di kotak berwarna.
--
Dan Sayang,
Hari ini sungguh berbeda.
Sampai tak mampu hati mengungkap gembira.