Bagi anda pengguna sepeda motor, bagaimana cara anda mengurangi polusi? Tentu jawaban akan beragam ketika saya menyampaikan pertanyaan ini kepada anda. Saya memiliki cara tersendiri. Cara ini saya peroleh, lebih tepatnya saya ikuti dari seorang pengendara sepeda motor beberapa waktu yang lalu ketika saya berangkat kerja dan terjebak di kemacetan.
Saya mematikan mesin motor ketika saya berhenti di perempatan jalan saat menunggu lampu merah di traffic light berganti menjadi lampu hijau. Awalnya, ketika saya melihat orang yang melakukan hal itu, saya pikir dia kurang kerjaan sekali. Tapi, lama-lama saya berfikir kalau langkah yang dilakukan orang itu berguna juga.
Di kota saya, detik tertinggi untuk menunggu lampu merah menjadi lampu hijau adalah 90 detik. Dengan waktu yang tersedia (meskipun hanya) yaitu 90 detik atau kurang dari 90 detik, bagi saya itu akan membantu jumlah polusi di kota saya. Meskipun saya harus memperhitungkan dengan jeli kapan saya harus menyalakan kembali sepeda motor saya, supaya saya tidak di-klakson oleh pengendara sepeda motor di belakang saya karena saya terlambat menjalankan sepeda motor saya.
Lalu, bagaimana kalau saya terjebak di kemacetan yang panjang di perempatan jalan dan selalu terlewati beberapa kali lampu hijau? Tetap saya gunakan cara saya. Ketika lampu hijau menyala, saya menyalakan sepeda motor lalu mengendarainya sampai sepeda motor saya berhenti kembali karena lampu merah di traffic light yang sama, dan mematikan kembali mesin saya sambil menunggu lampu hijau menyala kembali. Mungkin, ini terlihat ribet dan menyusahkan. Tapi saya fine-fine saja dengan aktifitas yang sudah menjadi rutinitas saya sekarang.
Dan akhirnya saya berandai-andai, kalau saja cara saya ini dilakukan oleh pengguna sepeda motor yang lain, mungkin polusi di kota saya (yang tidak hanya output dari sepeda motor, tapi juga pabrik) akan berkurang. Apalagi, melihat semakin bertambahnya pengguna sepeda motor yang semakin meningkat jumlahnya karena sitem pembelian sepeda motor secara kredit.