"Bu ya Allah gajiku di SDIT fulan 264 rb. Gimana aku bisa beli susu buat anak Bu? Tega banget padahal aku dalam kondisi bgini. Kuatkan aq ya allah." Begitu bunyi SMS suatu siang yang kuterima dari salah seorang teman guru saat aku menjadi kepala sekolah sebelumnya di SDIT itu. Tapi aku lebih dulu memilih keluar karena idealisku tidak bisa menerima keadaan yang sebenarnya keadaan di dalam. Padahal aku baru 2 bulan memegang jabatan itu.