Riau Main Stadium: Uang Jatah, Malaysia dan Upeti Rakyat Indonesia
31 Juli 2012 22:25Diperbarui: 25 Juni 2015 02:239470
Misbulabdillah17 Kompasiana.com- Salam tarkam Asia selalu.....Pertama tapi akan selalu berkesan, saya datang dengan cinta damai, seluruh kompasianer ! sebenarnya engan hati untuk menulis di malam ini, baru pulang gerilya sesuap nasi dan baru pulang melakukan ritual perjalanan malam yang keras di lintas malam yang selalu di hadapin, dan bergegas pulang dan mereview kompasiana dong, jadi kewajiban dahulu baru tidur kanal olahraga bola juga, seperti yang lain' sudah menjadikanya istri kali. dan yang lain juga sama kan. dan saya sudah termakan korban didalamnya. dan juga sama dengan guru saya pak zein, Manly vila. sahabat saya whds mbk, hauzan, aldi doank. dan yang lainya belum tersebutkan, dan yang belum saya sebutkan, kapan kapan saya kerumah main, sambil minum kopi dan bercerita tentang bola yang selalu menjual, lebih kena dan lebih mengigit pastinya.
Dan rasa mengebu ini tercipta gara gara membaca tulisan rekan saya yang menjadi hedlines di atas, dengan seklias judulnya Malaysia turut andil dalam perlengkapan isi Stadium, dan papan scoring nya juga dari Malaysia, jika tempat duduk antik bakar, aintisipasi jika penonton nya membakar stadium, jadi kursi nya anti bakar: gila,.... sudah sejauh itu pemikirannya arsitek Rekontruksinya. aku dan kawan kawan ternyata primitif, suka bakar bakar nih ceritanya, ya deh pak! besok adeg tak nakal nakal lagi ya, dan adeg akan jadi anak baik jika dalam stadion Riau, nya.amin yang baca juga bilang donk! amin. dan amin.
Dan blogger, Para awak media Indonesia juga beritakanya, kami ini anak baik Se-Indonesia, tak nakal lagi di stadion, kan kami nya cerdas dan berjiwa sehati tidak anarkis, ngarap! yang penting kami punya kelas stadium wahid, dan jika ada komentar pun pedas kami, kami tetep lah anak bangsa yang cinta damai, yang punya naluri gilanya dan yang jelas' kami masih di perhatikan, dan itulah yang kami punya selama ini, di rumah kami juga jarang di perhatikan, dan kantor Polisi lah tempat kami jadi sandaran, dan perhatian andalah yang membuat kami menjadi dewasa. Kan pujian yang berlebihan, itu tersimpan racun di dalamnya. jika inilah teguran, inilah yang akan kami perturutkan. dari tempo sesingat singkatnya, kita ketahui dari sumber Kompas, ternyata dua element pendukung stadiun utama Riau dari Malaysia, tiba tiba gerah dan gerah saja hati ku, kenapa ya? kok Malaysia lagi, aduh... Maff ya, keluarga ku di Malaysia< Saat ini Marah nya cemburu sosial> ini tulisan Narasi tidak ada SARA dan yang lainy a, ntar saya di cekal lagi di KLIA. ntar saya nga bisa lagi Ke Sydney, Nsw-Australia. via kuala lumpur akan Backpacker ke sana lagi. Malaysia :Pak wika, adhikarya,dan Sub kontraktor yang saya sayangin , kenapa beli nya di Malaysia. kami nga terima loh, he he he... dulu kan, Pernah Adhikarya bilang, Wika dengan Enginer Lokal mengunakan product Lokal, dan buktinya mana. dan untuk standar Betonisasi aja dulu kita Impor kan dari Eropa, sekaraNg sudah mengunakan product lokal, dan karena Kehebatan Enginer lokal, product lokal kita sudah bisa di gunakan.dan intinya dua di atas yang kita sebutkan tadi, angablah itu mungkin yang terbaik. jika itu keadaan yang harus di lakukan, semoga Hope Manufacturing nya ide menteri kita bisa di aplikasikan, Gunakan lah Product lokal dan lokal, Beli 2 gratis 1 ! mau... Dan dari sumber nya uangnya luar biasa juga nih, bagi donk..dan katanya biaya membangun stadion standar Nasional kira kira 7 lagi lah standar Jalak Harupat, wow! harus kah ku bilang wow gitu.... cckckckck. jangan di tiru, ini kata adik saya yang lagi lucu lucunya, makasih yah tayank, miccu. abang dapat ide.
Uang Jatah: Sekilas, setelah melabrak labrak koran lokal setiap hari, ada berita lucu nih, PaPa ku di angotar DPRD Riau nih ceritanya, kan hebat punya pengaruh luar biasa di Pekanbaru. tiba tiba di headlines tersebut minta uang Jatah ke konsorsium untuk memuluskan perjalananya kelak Riau Main stadium, dan kan ku sendiri masih labil labilnya.jadi nga terlau mikirin inilah, ntar uang belanja adeg kurang lagi, he he he.. dan itulah, uang jatah, dan uang lelah terus Bermain di muka halaman koran setiap Pagi di Riau ini. ampun deh! dan ada om KPK juga lagi ikut ikutan, memperdalam kasus besar ini, hingga ke Pengadilan dan Perkara PON lain.ya. tapi jika di telisik demi dalam, nga beranilah. hi hi takut.... ntar uang jatah jajan berkurang, dan jika papa kena tangkap, mama cari suami lagi. nga mau lah...." yang penting saya akan tetap pegang slogan generasi negeri ku yang kaya Asal Plat BM ini, yang penting Perut sejengkal aman, uang lancar, dan untuk ke luar negeri pas. udah lah aman pokoknya. ngapain seperti yang lainya, perang nga karua karuan lah ya, atau bisa di cek di yang tidak perang di jalan raya.rebutan ini itu, masuk berita koran, dan telivisi. nga nyamanya hidup mereka itu bukan.
Kembali intinya judul ini di kasih, Riau Main Stadium: Uang Jatah, Malaysia dan Upeti rakyat tercinta ,walau tak ada ide lain. terpaksa deh di terbitkan. moga ada yang baca, untuk di lemparkan ke penulisnya. setidaknya kita beruntung, punya saat ini Riau Main Stadium, penyangah kelak GBK yang uda makin senja di makan usia, dan berharap akan menampung aspirasi dan doa sepanjan jalan suppoter Tanah air yang tak ada yang mengantikan. dan yang paling penting, rakyat ku yang bijak, atas upeti yang rakyat berikan ke negeri akan yang . bisa berdiri dengan harapan bersama, ini Stadion mari kita miliki bersama, untuk kegembiraan untuk Progres olahraga bersama. atas tamu asing yang datang berkunjung kerumah kita bersama@abdi_cakrawala
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.