Suara rintik-rintik hujan sore itu, jatuh menabrak genting, jalan, dan tanah. Aku menengadah ke langit dari balik jendela posku. Matahari masih tersenyum, begitu pula dengan awan, sangat putih, sangat ramah, menjatuhkan jarum-jarum tak berwarna. Hendak menembus kanvas cokelat, lalu menggoreskan guratan-guratan warna yang jelita.