Sedari dulu, ketika membaca berita-berita terkait kejahatan terutama tindak pidana korupsi dan mal-administrasi dalam birokrasi, baik media maupun publik kerap menimpali berita tersebut sebagai kesalahan ‘oknum’. Bila ada suatu perbuatan tercela dalam birokrasi atau sistem kerja pemerintah baik pusat maupun daerah, kata ‘oknum’ keluar sebagai 'mantra' apologi dari kesalahan-kesalahan tersebut. Kata ‘oknum’ seolah berkata: “tenang saja, secara institusi kami masih on the right track, itu hanya perbuatan segelintir orang (oknum) saja.”