Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar webinar internasional yang terdiri dari tiga
a ngkaian pada 31 Maret, 28 April dan 19 Mei 2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Akademi Ilmu PengetahuanI ndonesia (AIPI), Association of Academies and Societies of Sciences in Asia (AASSA) danI nter-Academy Partnership (IAP) mengadakan webinar internasional bagian dua. Kegiatan ini sebagai lanjutan dari Webinar Digital Scholarly Communication (DSC) bertajuk Access to DSC: Strategies, Applications and Impacts, Rabu, 28 April 2021. Webinar juga menghadirkan akademisi dan lembaga pendidikan, seperti Prof. Satryo SoemantriB rodjonegoro (President of AIPI), Prof. Yoo Hang Kim (President of AASSA), Dr. Hans Thulstrup (Directors of UNESCO Jakarta Office) dan akademisi perwakilan kampus Indonesia dan luar negeri. Kegiatan internasional ini terdiri dari tiga rangkaian kegiatan pada 31 Maret, 28A pril dan 19 Mei 2021. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mengatakan Digital Scholarly Communication harus menciptakan inisiatif kebijakan tentang keterbukaan sumber daya pendidikan dalam mengakses komunikasi pendidikan digital. Menurut dia, sangat penting menyoroti keterbukaan akses pendidikan, khususnya menciptakan penggunaan ruang yang aman mengakses situs pendidikan, seperti akses literatur ilmiah.
KEMBALI KE ARTIKEL