ABG - Tua, usianya masih awal-awal belasan tahun, namun penampilannya jauh lebih dewasa dari usianya. Bibirnya di coret lipstik warna cerah, gaya pakaiannya pun terkadang jadi terlihat terlalu tua untuk dirinya.Fenomena anak baru gede (ABG) yang berdandan terlalu dewasa.Menurut psikolog klinis dan psikoterapis, Henny Wirawan, remaja terbiasa mengikuti kebiasaan dan cara bertindak temannya, terutama teman yang lebih populer.Hal ini terkait dengan keinginan remaja untuk diterima dalam kelompoknya.
Itu makanya kerap dilihat sekelompok remaja punya penampilan yang mirip.Hal senada juga disampaikan oleh psikolog Agustina dari Universitas Tarumanagara, yang mengungkapkan bahwa hal tersebut dikarenakan oleh konformitas.Hal ini dapat dikatakan wajar karena remaja sedang berusaha mencari identitas diri dengan mencari gaya seperti apa yang cocok untuk mereka.Tapi juga dapat dikatakan tidak wajar jika penampilannya tidak sesuai dengan usia perkembangannya.
Indikator wajar jika remaja melakukan konformitas pada lingkungan yang benar dan positif. Kerap dijumpai remaja putri yang tampil dengan pakaian ketat.Menurut Debora, "baju ketat pada sebagian remaja adalah cara remaja ingin menunjukkan seksualitas mereka sebagai remaja yang dipengaruhi oleh hormon akibat pubertas." Ingin tampil dewasa di muka umum, juga menjadi alasan bagi remaja untuk mengenakan pakaian ketat.Apalagi jika tayangan di televisi memperlihatkan artis-artis idola remaja yang tampil dengan rok miniDan pakaian ketat, bukan tidak mungkin menjadi inspirasi bagi beberapa remaja untuk tampil demikian. Dikutip dari : artikel detikHealth,
Saya mereasa bahwa fenomena ini terkait dengan teori belajar sosial oleh tokoh Albert Bandura.Bandura juga berpendapat bahwa tingkah laku manusia bukan semata-mata reflek otomatis terhadap stimulus, melainkan jugaAkibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif manusia itu sendiri, Atau lebih lanjut menurutnya, manusia belajar melalui proses peniruan (imitation) dan penyajian contoh (modelling).
Teori belajar sosial menekankan pembiasaan pada proses respon dan peniruan dalam hal perkembangan sosial dan ethical anak didik.Prinsip peniruan atau modelling mengharuskan orang tua para guru dan tokoh masyarakat memberi contoh teladan yang baik agar anak didik dapat meniru dengan baik.
Meski tidak semua buruk, kelakuan anak jaman sekarang memang sering membuat kita geleng-geleng kepala. Berikut merupakan khasus yang saya kutip dari :Â www.munivmotoblog.com 4 maret, 2016